Luar Biasa, Usia 106 Tahun Baru Lulus SMA

Belajar itu untuk sepanjang usia. Never stop learning, kata pepatah. Rupanya hal inilah yang ditempuh Frederick J. Butler. Meski ia bukan lelaki tertua di Amerika yang masih hidup, baru-baru ini ia membuat rekor baru karena menjadi manusia tertua di AS yang meraih diploma (ijazah) saat usianya menginjak 106 tahun.

Pada 4 Maret 2013 lalu ia diwisuda di Beverly High School dengan penuh emosional. Selain itu sekolah tersebut juga menjadi perhatian dunia berkat prestasi luar biasa Butler. Bahkan, Walikota Beverly, Bill Scanlon, mendeklarasikan tanggal 4 Maret, hari wisuda tersebut, sebagai “Frederick J. Butler Day”.

Kenapa Butler sampai terlambat menyelesaikan sekolahnya? Ceritanya harus diurut pada 90 tahun lalu. Saat itu Butler duduk di kelas delapan SMA Beverly. Namun karena ia harus membantu keuangan keluarganya, ia memutuskan keluar dari sekolah dan bekerja di sebuah percetakan. Ada banyak pekerjaan yang ia jalani di perusahaan itu. Saat Perang Dunia 2 berlangsung, ia ikut wajib militer AS berkeliling dunia hingga ke Inggris dan Filipina.

Setelah kembali ke Beverly, Butler bekerja di Beverly Water Department hingga pensiun tahun 1975. Menurut anaknya, Fred, meski di masa mudanya ia bekerja di bidang yang memeras tenaga seperti memasang pipa dan mengendarai bulldozer, namun Butler tak pernah sakit. Baru mengalami gejala-gejala sakit ketika melewati usia 100 tahun.

Tak hanya Butler yang panjang umur, istrinya pun, Ruth Olive Butler, dikaruniai usia panjang. Namun 20September 2012 lalu sang isteri meninggal dalam usia 94 tahun. Butler pun berduka. "Dia kehilangan sedikit percikan yang ada dalam dirinya. Dia tidak pernah berpikir bahwa ia (Ruth) akan pergi sebelum dirinya," kata Fred mengenai sang ayah.

Untuk menghiburnya, Fred punya ide mendorong sang ayah melanjutkan SMA-nya. Hal ini karena ia menyadari betapa Butler begitu perhatian pada pendidikan anak-anak dan cucu-cucunya. Misalnya, untuk mendorong cucu-cucunya agar belajar baik di sekolahnya, Butler punya cara memotivasinya. Jika cucunya meraih nilai “A”, misalnya, ia memberinya hadiah uang US$5.

Pekan lalu, meski ia harus menghadiri wisudanya di atas kursi roda, Butler tampak ceria. “Saya ingin mengucapkan terima kasih pada semua orang yang membuat semua ini terjadi,” katanya usai mendapatkan diploma itu. Luar biasa!

0 komentar:

Posting Komentar

kau berkomentar maka kau berfikir